Senin, 30 Juli 2012

Melukis Pelangi Di Bukit Ngabab


Seperti semilir angin di pagi hari, mengalir lembut. Seakan tak terasa, 28 hari sudah dilewati bersama. Susah, senang, tangis, tawa, dan canda mengisi hari demi hari. Mungkin begitulah gambaran kami (Kelompok KKN 35 UMM 2012) selama merantau di Bukit Ngabab.


Andai kata tak ada KKN, mungkin saja kami (Kelompok KKN 35 UMM 2012) tak akan saling kenal dan mengenal. Kami (Kelompok KKN 35 UMM 2012) beranggotakan 32 mahasiswa, terdiri dari berbagai macam fakultas, jurusan, asal daerah, suku, bahasa, dan lain-lain. Tetapi hal itu bukan persoalan bagi kami (Kelompok KKN 35 UMM 2012) untuk menjadi suatu tim yang kompak dan solid. Seiring berjalannya waktu, tanpa sadar dan disadari kami (Kelompok KKN 35 UMM 2012) sudah seperti saudara satu sama lain, meski bukan dari darah yang sama. Satu pelajaran berharga dari KKN ini adalah "Indahnya Kebersamaan".

Seperti cerita dalam sebuah sinetron, ada kala ada sesion mengundang gelak tawa canda, kadang pula mengundang sensi dan marah. Ada aktor yang memerankan dan memainkan adegan, bahkan di kelompok kami ada duplikat artis yang akrab di layar telivisi saat ini, contohnya: Regina Ivanova (juara Indonesia Idol 2012), Aziz Gagap (Komedian OVJ), Mpok Nori (Komedian Lawas), dan masih banyak lagi yang lainnya. Di saat senggang, merekalah yang mampu menghibur hari-hari kami (Kelompk KKN 35 UMM 2012) selama di Desa Ngabab, Pujon - Malang. Tanpa kehadiran mereka mungkin monoton dan terasa hampa, boleh diakui atau tidak, memang begitulah kenyataannya.

Dimana ada pertemuan, di situ pula ada perpisahan. Kini waktu itu sudah tiba, kami (Kelompok KKN 35 UMM 2012) akan kembali ke habitat (kost/kampung halaman) masing-masing. Yang pasti, kisah ini tak kan terlupakan sepanjang ke-pikunan belum menerpa kami (Kelompok KKN 35 UMM 2012). Dan mungkin kelak bisa menjadi sebuah cerita buat anak cucu di masa depan yang indah.

Sebelumnya saya minta maaf sebesar-besarnya atas kesalahan baik sengaja atau tidak kepada teman-teman "Kelompok KKN 35 UMM 2012", maklum saya ini hamba Allah yang miskin ilmu, kurang amal, dan tidak sempurna dalam beribadah.

Maturnuwun kagem sedoyo... :)

@ddprawenda

2 komentar:

  1. kenangan yg indah tak dapat dibeli dengan berapapun gemerlapnya harta dunia.. krn kenangan tak bisa terulangi.. tak bisa dibeli.. dan mungkin juga tak di jual di pasar pagi :D

    BalasHapus

Bagaimana komentar anda ? :)